Seringkali orang masih bingung membedakan alat musik piano, keyboard, organ, dan synthesizer. Secara mendasar, tidak ada perbedaan yang berarti antara piano, keyboard, organ, dan synthesizer. Alat musik ini prinsipnya memainkan melodi dan iringan secara bersamaan, sehingga dapat menghasilkan musik yang utuh dari seorang pemain saja. Persepsi masyarakat mengenai alat musik piano adalah musik klasik atau jazz, musik yang berkelas, orang yang bisa memainkannya terkesan hebat dan pintar, sedangkan alat musik keyboard elektronik terkesan mudah, sederhana dan tidak berkelas. Padahal kenyataannya tidak demikian. Teori dan teknik memainkannya sama, hanya pada alat musik organ, pemain juga dapat menambahkan permainan bass pada kaki.
Alat musik
piano memiliki tuts yang lebih banyak dibandingkan keyboard elektronik standar.
Hal ini memang disebabkan karena alat musik piano diciptakan pada mulanya untuk
permainan solo sehingga harus menjangkau nada mulai dari sangat rendah sampai
sangat tinggi, supaya semakin kaya variasi. Sedangkan keyboard elektronik sudah
dilengkapi dengan fasilitas suara alat musik yang beragam sehingga tidak
terlalu membutuhkan tuts yang banyak. Piano
pada umumnya terbagi menjadi 2 jenis:
1. Stand-Up
Piano : piano yang standard atau pendek ekornya. Contoh pada gambar berikut :
Grand
Piano : piano dengan senar pada bingkai harpa berbentuk horizontal, biasanya didukung
oleh tiga kaki. Contohnya pada gambar berikut :
Alat musik
keyboard memang diciptakan untuk meniru suara piano, namun harganya bisa lebih
murah. Kebanyakan masyarakat juga bisa menjangkau harga keyboard elektronik
ini. Dari sisi pendidikan musik, tidak menjadi masalah menggunakan alat musik
keyboard, yang terpenting adalah pemahaman musiknya. Selain itu juga keyboard
elektronik sudah dilengkapi dengan fitur metronom maupun irama pengiring
(rhythm style) untuk membantu pemain pemula untuk memainkan musik dengan tempo
yang tepat, jadi tidak perlu lagi membeli metronom secara terpisah. Sekarang
juga sudah ada software (program) khusus metronom maupun tuner, sehingga bisa
disimpan di handphone, laptop, Ipad, dsb. Hal ini semakin mempermudah musisi
dalam berlatih di mana saja karena sifatnya praktis. Contoh gambar :
Organ adalah alat musik permanen yang tidak bisa dipindah-pindah, biasanya dipasang di gereja atau gedung opera. Organ mempunyai suara yang unik dan mempunyai pipa-pipa raksasa untuk mengatur nada suara dan sustain. Pada umumnya, organ dibagi menjadi dua jenis :
Organ pipa memiliki deretan tuts
lebih dari satu dan tombol analog yang sangat banyak. Organ Pipa sendiri memiliki pipa-pipa raksasa. Contohnya seperti gambar berikut :
2. Organ Elektronik (yang dikenal dengan sebutan
contoh populernya adalah “Yamaha Electone“) ditunjukkan pada gambar berikut :
Synthesizer memiliki tuts yang lebih sedikit dibanding tiga
lainnya dan cara memainkan Synthesizer pun rumit, tapi jika sudah terbiasa,
suaranya akan menambah warna musik suatu lagu menjadi lebih energic. Contoh
gambar :
Selama ini anggapan orang jika bisa memainkan piano, maka bisa memainkan keyboard maupun organ. Jadi lebih baik sekalian belajar piano. Anggapan ini tidak benar. Belajar musik pada dasarnya sama saja, yang penting adalah pemahaman musiknya. Mau mulai dari alat musik apapun sama saja. Jangan terjebak pada pernyataan bahwa belajar piano yang paling hebat, bisa jadi itu adalah strategi pihak-pihak tertentu untuk mengkomersilkan pendidikan musik. Apalagi alat musik piano juga mahal harganya. Untuk piano upright (piano tegak) saja sudah mencapai harga di atas 50 juta, apalagi grand piano (piano datar) bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Pada kenyataannya banyak orang
mengajarkan permainan piano hanya dari sisi tekniknya saja, namun tidak
menekankan pada pemahaman komposisi musiknya. Jika musik hanya dipahami sampai
pada taraf “bisa” memainkan saja maka yang terjadi adalah orang-orang yang
sudah merasa puas dan hebat jika bisa memainkan komposisi tertentu yang
dianggap sulit oleh umum. Namun sebenarnya dia belum memahami intisari dari
musik itu sendiri, terbukti dari ketidakmampuannya untuk membuat komposisi
musiknya sendiri (menciptakan lagu sendiri).
Membuat komposisi musik sendiri
tidaklah mudah, perlu pemahaman musik yang dalam, selain kreativitas dalam
berkarya tentunya. Yang terpenting bukanlah alat musik yang digunakan, mau
menggunakan piano, keyboard atau organ tidak menjadi masalah selama orang itu
mempunyai pemahaman musik yang benar. Saat ini, malah sudah marak penggunaan
keyboard virtual (maya) yang hanya berupa program komputer yang dapat
menghasilkan suara seperti keyboard. Orang bisa merancang lagu hanya dengan
menggunakan komputer, bahkan dari IPad, tanpa alat musik sama sekali. Hal ini
hanya dapat dilakukan oleh orang yang benar-benar memahami konsep musik dengan
baik sehingga dapat berkreasi dengan bebas. Memang alat musik juga mendukung
kreativitas kita dalam membuat musik, namun dengan bantuan teknologi, saat ini
proses penciptaan musik menjadi dipermudah. Semoga melalui artikel ini,
pemahaman kita tentang ragam alat musik semakin bertambah, sehingga tidak lagi
terjadi kesalahpahaman dalam memilih alat musik.
i prefer keyboard
BalasHapus