Biola
Biola adalah sebuah alat musik
dawai yang dimainkan dengan cara digesek. Biola memiliki empat senar (G-D-A-E)
yang disetel berbeda satu sama lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang
paling rendah adalah G. Di antara keluarga biola, yaitu dengan viola, cello dan
double bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi. Alat musik
dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam keluarga viol. Kertas
musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau ditulis pada kunci G. Sebuah nama
yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola seringkali disebut
fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu tradisional .
Di dalam bahasa Indonesia, orang
yang memainkan biola disebut pemain biola (pebiola), atau violinis (bahasa
Inggris: Violinist - bedakan dengan violis atau pemain viola). Orang yang
membuat atau membetulkan alat musik berdawai disebut luthier.
Sejarah
biola
Alat musik
dawai yang mula-mula biasanya dimainkan dengan cara dipetik. Alat musik gesek
diperkirakan berasal dari budaya penunggang kuda di kawasan Asia tengah,
contohnya alat musik bangsa Mongolia Morin huur. Alat musik gesek berdawai dua
bangsa Turkik dan Mongolia dawainya dari surai kuda, dimainkan dengan busur
surai kuda, dan memiliki ukiran kepala kuda di bagian kepalanya. Biola, viola,
dan cello yang busurnya masih dibuat dari surai kuda, adalah peninggalan bangsa
nomaden tersebut.
Dipercayai
bahwa alat musik mula-mula tersebut dibawa ke Asia Timur, India, Bizantium dan
Timur Tengah. Di tempat-tempat tersebut mereka menyesuaikan dengan
lingkungannya dan berkembang menjadi alat musik erhu, esra, harpa tangan
Bizantium, dan rebab. Biola dalam bentuk modern bermula dari Italia Utara pada
awal abad ke-16, terutama di kota pelabuhan Venice dan Genoa yang berhubungan langsung
ke Asia Tengah lewat jalur sutera.
Biola Eropa
modern dipengaruhi oleh berbagai alat musik, terutama dari Timur Tengah dan
Bizantium. Tiga jenis alat musik mula-mula yang biasanya disebut sebagai
cikal-bakal biola adalah rebec (yang diturunkan dari harpa tangan Bizantium dan
rebab), vielle (biola abad Renaisans), dan lira da braccio (yang juga
diturunkan dari harpa tangan Bizantium). Salah satu deskripsi terawal tentang
biola, termasuk cara penyetelannya ada di dalam Epitome musical karya Jambe de
Fer, yang diterbitkan di Lyon pada 1556. Perlahan-lahan biola mulai menyebar ke
seluruh Eropa.
Biola tertua
yang pernah dicatat yang memiliki empat senar seperti biola modern dibuat oleh
Andrea Amati pada tahun 1555, walaupun tahun tepatnya diragukan. Biola yang
lebih awal hanya memiliki tiga senar, disebut violetta. Biola seketika menjadi
populer, baik di antara para pemusik jalanan maupun para bangsawan, terbukti
bahwa raja Perancis Charles IX menyuruh Amati untuk membuat 24 biola untuknya
pada tahun 1560. Biola tertua yang masih ada saat ini adalah salah satu dari
ke-24 biola ini, dan diberi nama "Charles IX", dibuat di Cremona c.
1560. Biola zaman Renaisans yang paling bagus dengan ukiran dan hiasan adalah
Gasparo da Salò yang pertama-tama dimiliki oleh Ferdinand II, Adipati Agung
Austria, dan selanjutnya sejak 1841, oleh virtuoso Norwegia Ole Bull yang
menggunakannya selama empat puluh tahun dan ribuan konser. Saat ini biola
tersebut berada di Vestlandske Kustindustrimuseum di Bergen, Norwegia.
"The Messiah" atau "Le Messie" (juga dikenal sebagai
"Salabue") yang dibuat oleh Antonio Stradivari pada 1716 belum pernah
sekalipun dipakai. Biola tersebut berada di Museum Ashmolean di Oxford.
Terjadi
perubahan yang cukup besar pada pembuatan biola pada abad ke-18, terutama dalam
hal panjang dan sudut leher biola. Mayoritas alat musik yang lama telah
diperbarui sesuai standar yan baru ini, dan maka dari itu jelas berbeda dari
keadaan alat musik tersebut ketika diselesaikan oleh seniman pembuat biola,
termasuk perbedaan dalam hal suara dan respons. Namun alat-alat musik ini
dengan kondisi mereka pada saat ini menjadi standar kesempurnaan pada seni
pembuatan biola dan suara biola, dan pembuat biola di seluruh dunia berusaha
untuk mendekati ideal tersebut sedapat mungkin.
Hingga hari
ini, alat musik dari "Jaman Keemasan" pembuatan biola, terutama yang
dibuat oleh Stradivari dan Guarneri del Gesù, adalah alat-alat musik yang
paling diburu oleh kolektor dan pemain biola. Rekor harga biola saat ini untuk
biola Stradivari adalah AS$3.544.000 dalam sebuah lelang pada 16 Mei 2006.
Semua biola Stradivarius memiliki nama unik; biola termahal Stradivari bernama
"Hammer" ("Palu") yang dibuat pada tahun 1707.
Bagian
biola
Sebuah biola dibagi menjadi beberapa
bagian badan biola, leher biola, jembatan biola, papan jari, senar, dan
beberapa macam perangkat pembantu. Perangkat pembantu tersebut antara lain
pasak penyetel untuk setiap senar, ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali
untuk menahan ekor biola, beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila
diperlukan, dan sebuah penyangga dagu. Penyangga dagu tersebut dapat tergabung
dengan ekor biola ataupun dipasang di sebelah kirinya.
Badan biola terdiri atas dua
papan suara yang melengkung yang disatukan oleh kayu yang disebut iga biola
yang dilem menggunakan lem binatang, lem kulit binatang, atau resin. Iga biola
biasa terdiri dari bagian atas, keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis
yang disebut lapisan dalam, yang membantu mempertahankan lekukan pada iga
biola, dan memperluas permukaan untuk pengeleman. Dipandang baik dari depan
maupun dari belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan
menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan ruang bagi busur
biola untuk bergerak.
Umumnya permukaan atas biola dibuat dari
kayu spruce, sejenis kayu cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang
simetris dan diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian
karena bentuknya). Lubang suara tersebut memengaruhi kelenturan suara biola,
dan juga sebagai "lubang napas" biola pada saat udara beresonansi di
dalamnya. Pada pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis yang disebut
purfling, tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal dari pinggir.
Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola biasanya menandakan kualitas
biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil dipasang di dalam permukaan atas
biola, sejajar dengan jembatan biola di atasnya, untuk menambah massa serta
kekerasan permukaan atas biola.
Bagian
belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih yang memiliki
alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari kayu utuh yang
dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk purfling walaupun
dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap biola itu sendiri. Beberapa
biola antik dibubuhi tulisan tangan atau diberi lapisan cat sebagai ganti
purfling pada bagian belakang biola. Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil
yang terdapat pada bagian yang dekat dengan leher biola memberikan permukaan
tambahan pada saat pengeleman. Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara
leher dan badan biola, namun pada saat mengukur panjang biola bagian ini tidak
dihiraukan.
Leher biola
biasanya terbuat dari kayu mapel yang setipe dengan bagian belakang dan samping
badan biola. Pada leher biola terdapat papan jari yang dibuat dari kayu eboni
atau kayu lain yang dicat hitam. Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola
karena sifatnya yang keras, menawan, dan tahan lama. Beberapa biola yang sangat
tua menggunakan kayu mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni.
Pada ujung papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu
eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan untuk
menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal yang sama di
bagian badan biola.
Jembatan biola dipahat dengan hati-hati
dari kayu mapel dan memiliki beberapa kegunaan. lengkungan atasnya menahan
senar pada ketinggian tertentu dari papan jari dalam bentuk melengkung supaya
dapat digesek sendiri-sendiri (atau bersamaan) dan menghantarkan getaran suara
dari senar ke badan biola. Jembatan ini setelah dipasang juga dapat digerakkan
untuk menyetel bunyi biola.
Bagian Ekor
biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang diselipkan ke dalam
masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk senar E juga diberi
penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan, namun untuk senar-senar yang
lain juga dapat dipasangi penyetel tambahan ini. Beberapa pemain tidak mau
menambahi penyetel tambahan karena dapat memperberat biola dan mengubah kualitas
suara yang dihasilkan.
Busur
biola
Busur biola terdiri dari sebatang
kayu dan berhelai-helai rambut kuda yang dipasang dari satu ujung tongkat ke
ujung yang lain. Pada ujung bawahnya terdapat semacam sekrup yang digunakan
untuk mengencangkan saat akan dimainkan atau mengendurkan saat akan disimpan rambut
tersebut. Di dekat sekrup tersebut juga terdapat pegangan jempol serta
jari-jari yang lain.
Rambut yang digunakan untuk busur
biola ini biasanya diambil dari rambut ekor kuda putih jantan (rambutnya juga
selalu bewarna putih keemasan), meskipun busur-busur yang lebih murah
menggunakan serat sintetis. Jika busur biola rajin digosok dengan gala akan
membuat 'cengkeraman' busur ke senar menjadi lebih stabil dan terkontrol (tidak
gampang lepas), dan dapat membantu teknik getaran. Batang kayu yang digunakan
biasanya dibuat dari kayu pernambuco untuk hasil yang terbaik atau dari kayu
brasil yang lebih murah, dan busur yang murah biasanya menggunakan serat gelas.
Inovasi terakhir telah memungkinkan serat karbon untuk digunakan sebagai materi
pembuatan batang kayu busur biola.
Senar
biola
Senar dibuat dari usus domba,
direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir. Pada suatu ketika ditemukan bahwa
senar usus ini dapat dikembangkan dengan cara dicampuri logam. Hasil yang
diperoleh dari proses ini adalah senar yang lebih kuat dan lebih seimbang, dan
karena lebih padat dapat disetel dengan tekanan yang lebih besar, menghasilkan
volume yang lebih besar pula. Dibanding dengan senar sintetis yang banyak
digunakan sekarang, senar usus memiliki bunyi yang lebih hangat, seperti suara
nyanyian.
Senar modern
menggunakan baja padat, baja untingan, atau berbagai bahan sintetis. Semua
senar untingan dan beberapa senar padat dilapisi dengan bermacam-macam logam
untuk menyesuaikan massanya, diameternya, dan kadar airnya . Senar tertinggi E
biasanya dari baja padat, yang kadang dicampur aluminium untuk mencegah
"siulan". Lapisan emas mencegah karat pada senar dan juga mengurangi
"siulan". Baja tahan karat menghasilkan suara yang sedikit berbeda.
Senar berinti sintetis menggabungkan kualitas yang dihasilkan senar usus dengan
ketahan-lamaan dan stabilitas penyetelan. Senar ini lebih sensitif kepada
perubahan kelembaban daripada senar usus, dan tidak begitu sensitif terhadap
perubahan temperatur daripada senar logam.
Ukuran
biola
Anak-anak yang
mulai belajar biola pada saat belum bertumbuh maksimal biasanya menggunakan
biola yang berukuran lebih kecil yang dimulai dari yang terkecil 1/16, 1/10,
1/8, 1/4, 2/4 (1/2), 3/4, dan biola untuk dewasa 4/4. Kadang kadang biola
berukuran 1/32 juga digunakan (ukurannya sangat kecil). Panjang
badan (tidak termasuk leher) biola 'penuh' atau ukuran 4/4 adalah sekitar 36 cm
(atau lebih kecil menurut beberapa model dari abad ke-17). Biola 3/4 sepanjang
33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Sebagai perbandingannya, viola 'penuh' berukuran
sekitar 40 cm.
Untuk
menentukan ukuran biola yang cocok digunakan oleh seorang anak, biasanya sang
anak disuruh memegang sebuah biola dan tangannya harus sampai menjangkau hingga
ke gulungan kepala biola. Beberapa guru juga menganjurkan ukuran yang lebih
kecil semakin baik.
Pemula
biasanya menggunakan penanda di papan jari untuk menandai posisi jari tangan
kiri, namun begitu terbiasa maka akan dilepaskan. Cara yang lain adalah dengan
memberi setitik 'tip-ex' putih sebagai penanda posisi jari yang lama-lama akan
hilang jika terus berlatih.
Biola biasanya
digunakan dengan tangan kanan memegang busur dan tangan kiri menekan senar,
meskipun orang tersebut adalah kidal, namun dalam beberapa kasus kadang-kadang
seseorang juga dapat memainkannya secara kebalikan.
Bermain
biola
Walaupun ada
beberapa pemain biola yang memainkan dengan kidal, namun mayoritas pemain
biola, kidal maupun tidak kidal, bermain dengan biola di tangan kiri dan busur
di tangan kanan. Cara yang benar untuk bermain biola adalah dengan memegang
biola dengan tangan kiri, dan penyangga dagu pada biola diapit dengan dagu dan
pundak kiri, dapat dibantu dengan penyangga bahu, namun banyak pemain yang
memilih tidak menggunakannya. Bermain biola dapat dilakukan dengan berdiri
maupun duduk di kursi, sesuai selera pemain.
Cara
membunyikan biola dapat dengan digesek dengan busur maupun dipetik dengan jari
tangan kanan (teknik ini disebut dengan pizzicato). Walaupun untuk pemain biasa
memetik senar biola dengan teknik pizzicato selalu dilakukan dengan jari tangan
kanan, namun ada pula pemain yang memetik dengan tangan kiri dan lagu-lagu
khusus yang memerlukan kecepatan tinggi antara menggesek dengan busur dan
memetik dengan jari sehingga jari tangan kiri yang digunakan.
v Tangan kiri
Karena biola
tidak memiliki fret seperti gitar sebagai penanda jari, seorang pemain biola
harus benar-benar tahu di mana letak suatu nada dengan menggunakan perasaan.
Hal ini hanya dapat dilakukan dengan berlatih terus menerus sehingga jari-jari
tangan dapat secara otomatis menekan nada yang diinginkan dengan tepat (ingatan
otot). Selain melatih jari, pemain biola juga harus melatih telinga sehingga
dapat membedakan nada-nada sumbang, walaupun hanya sedikit saja.
Teknik yang
digunakan oleh para pemula untuk menandai letak nada pada biola antara lain
dengan selotip yang ditempelkan pada leher biola, atau dengan menggunakan Tip X
putih untuk menandai posisi jari. Setelah latihan dengan rajin, seorang pemula
diharapkan akan dapat mengingat-ingat dan meninggalkan metode-metode di atas
dan mengandalkan refleks saja. Metode ini dianggap kurang begitu baik karena
mengandalkan indra penglihatan, bukan pendengaran, sedangkan dalam bermain
biola mengetahui posisi jari bukan melalui penglihatan, karena pemain juga harus
membaca not musik, melainkan harus melalui pendengaran.
Latihan
pendengaran untuk pemula sebaiknya dilakukan sejak dini agar fondasinya kokoh.
Salah satu teknik yang sering digunakan adalah dengan melatih bunyi yang sama.
Keempat senar biola memiliki empat 'nada terbuka' atau 'senar terbuka', yaitu
G-D-A-E (diberi warna hitam pada gambar), nada yang berbunyi jika senar digesek
tanpa ditekan oleh jari. Keempat nada terbuka ini akan turut bersuara jika nada
serupa pada senar lain dibunyikan (karena persamaa frekuensi), misalnya senar D
akan berbunyi jika nada D (kiri bawah pada gambar) pada senar G dibunyikan.
Pada posisi pertama ada sembilan 'nada tertutup' (atau 'senar tertutup', yaitu
nada yang berbunyi jika ditekan oleh jari) yang memiliki resonansi akustik
dengan keempat nada terbuka di atas.
v Posisi jari
Jari tangan
biasanya diberi nomor 1 (telunjuk) hingga 4 (kelingking), dan not-not musik,
terutama untuk para pemula, diberi penomoran demikian untuk menandai jari mana
yang harus digunakan. Nomor 0 berarti nada terbuka (jari tidak menekan senar).
Bagan di samping menunjukkan posisi pertama pada biola, yaitu nada-nada yang
dapat ditekan oleh jari tanpa harus menggeser posisi tangan. Yang tidak
terlihat pada gambar di samping adalah jarak antara nada-nada tersebut yang
semakin tinggi semakin kecil jaraknya. Garis biru menandakan posisi selotip
untuk jari 1-2-3 yang biasa digunakan oleh pemula.
Posisi jari,
seperti yang telah disinggung di atas, merupakan istilah untuk menggambarkan
letak tangan relatif terhadap leher biola. Posisi natural (yaitu posisi dasar)
disebut Posisi 1. Pada posisi ini tangan
kiri memegang leher biola secara natural, jari-jari tangan dapat digunakan
untuk memainkan seluruh tangga nada G mulai dari senar G dengan nada tertinggi
nada B pada senar E. Pada biola maupun alat-alat musik gesek lainnya posisi ini
merupakan posisi yang paling sering digunakan.
Dengan
menggeser posisi tangan kiri turun ke arah badan biola maka dikatakan posisinya
telah berubah. Posisi 2 dicapai dengan memposisikan jari telunjuk (jari 1) pada
jari 2 di posisi 1, dengan kata lain posisi jarinya bergeser satu; Posisi 2
memiliki jangkauan mulai dari nada terendah B di G dan nada tertinggi C# di E.
Posisi ketiga dari C di G hingga D# dan seterusnya. Setelah Posisi 5 biasanya
hanya pemain yang mahir yang menggunakannya untuk dapat memainkan nada-nada
tinggi di senar E, dan biasanya sudah tidak diberi nama lagi (mis. walaupun
secara teori ada Posisi 15, posisi yang dianggap tertinggi, namun hal tersebut
tidak pernah diajarkan secara lisan). Batas atas nada biola tergantung pada
tingkat kemahiran pemain seorang pemain biola, yang dapat dengan mudah bermain
dua tangga nada pada satu senar, atau maksimal empat tangga nada pada keempat
senar. Posisi terendah biasanya disebut Posisi ½, yaitu di antara nada terbuka
dan Posisi 1, walaupun posisi ini jarang digunakan.
Senar yang
digunakan untuk memainkan suatu nada biasanya memengaruhi kualitas nada, atau
yang disebut dengan timbre, yang dihasilkan. Contohnya, walaupun nada E rendah
dapat dimainkan di senar G (Posisi 2 - Posisi 5) dan di senar D (Posisi 1),
namun kadang-kadang penulis musik menginginkan nada tersebut dimainkan di senar
tertentu, contohnya dengan markah sul G yang berarti 'dimainkan di senar G' dan
seterusnya. Jika tidak disebutkan secara eksplisit, maka seorang pemain dapat
secara bebas menggunakan senar yang dipilihnya.
Senar terbuka
Menggesek
ataupun memetik nada terbuka (senar terbuka) — yakni nada yang dibunyikan tanpa
menekan senar dengan jari — memiliki suara yang khas dan berbeda dengan nada
yang sama yang dibunyikan secara tertutup (ditekan oleh jari), misalnya nada
terbuka D (di senar D) dan nada D pada senar G. Hal ini dikarenakan getaran
senar yang lebih leluasa pada sadel atas jika tidak dihalangi oleh jari tangan.
Selain dari nada G rendah, yang hanya memiliki satu cara untuk memainkannya,
biasanya pemain musik biola klasik cenderung menghindari bunyi nada terbuka,
karena kualitas nadanya yang lebih 'kasar' — terutama nada terbuka E —
dibanding nada-nada tertutup lainnya, dan pemain tidak dapat menggunakan teknik
getaran (vibrato) pada nada terbuka, walaupun bagi pemain yang mahir hal ini
dapat diakali dengan cara melakukan teknik vibrato pada nada yang satu oktaf
lebih tinggi dari nada terbuka tersebut.
Beberapa
penulis musik dapat membubuhkan tanda di musiknya jika sebuah nada perlu
dimainkan dengan menggunakan senar terbuka, seperti pada karya-karya awal
komponis seperti Bach. Nada terbuka juga dapat dimainkan pada bagian musik yang
cepat, yang suaranya kurang lebih tidak dapat dibedakan.
Pemberhentian
ganda
Pemberhentian
ganda merupakan istilah untuk teknik memainkan biola dengan menggesek dua nada
tertutup pada dua senar yang berbeda secara bersamaan, yang menghasilkan bunyi
kord. Teknik pemberhentian ganda juga dapat dimainkan hanya dengan satu nada
tertutup dan nada lainnya merupakan Senar terbuka. Tiga atau empat nada juga
dapat dimainkan secara bersamaan oleh pemain yang mahir, yang masing-masing
disebut dengan 'pemberhentian ganda tiga' dan 'pemberhentian ganda empat'
(nada-nadanya dapat dimainkan secara bersamaan atau dengan melakukan teknik
pemberhentian ganda dua kali)
Getaran
Getaran atau vibrato merupakan
teknik menggetarkan senar dengan jari yang menekan senar. Senar digeser (sambil
ditekan) dengan cepat maju-mundur sehingga menimbulkan suara bergetar. Teknik
ini juga biasa disebut vibrasi.
Harmonik
Nada harmonik pada biola
dibunyikan dengan menyentuh (bukan menekan) senar pada posisi tertentu yang
menyebabkan timbulnya suara yang lebih tinggi dari suara nada pada posisi yang
sama jika ditekan.
v Tangan kanan
Tangan kanan
sebagai pemegang busur memiliki peranan penting dalam menciptakan suara. Tangan
kanan bertanggung jawab dalam hal kualitas nada, ritme, dinamik, artikulasi,
dan timbre. Dengan mengetahui teknik-teknik menggesek busur yang baik, maka
seorang pemain dapat mengatur suara yang dihasilkan oleh biola.
Teknik yang
terpenting dalam menggesek biola adalah cara memegang busur. Biasanya busur
dipegang dengan jempol yang dimasukkan di sela-sela ujung bawah busur.
Jari-jari yang lain diletakkan di sebelah atas busur.
Suara yang
dihasilkan akan lebih keras jika busur digesek dengan kecepatan tinggi atau
dengan memberi tekanan pada senar biola. Kualitas suara yang dihasilkan
berbeda, jika senar semakin ditekan oleh busur, maka suara yang dihasilkan akan
semakin kasar.
Posisi senar
yang digesek juga memengaruhi suara yang dihasilkan. Senar yang digesek di
dekat jembatan biola (sul ponticello) akan lebih besar suaranya daripada jika
digesek jauh dari jembatan biola.
Ada banyak
teknik menggesek biola yang memungkinkan berbagai macam pemain untuk
menghasilkan berbagai macam suara, termasuk di antaranya adalah legato, collé,
ricochet, sautillé, martelé, spiccato, dan staccato.
Petikan
Petikan atau pizzicato (disingkat
pizz) menandakan teknik memetik senar biola dengan jari tangan kanan.
Teknik
busur lainnya
Col legno : membunyikan senar
dengan bagian kayu busur, bukan surainya.
Spicacto : memantul-mantulkan
busur pada senar dengan kecepatan sedang, biasanya dilakukan dengan permainan
jari yang cepat.
Tremolando : pengulangan yang
sangat cepat (biasanya satu nada saja, namun kadang-kadang lebih dari satu)
yang dilakukan dengan puncak busur.
Peredam
suara
Sebuah peredam suara dapat
dipasangkan pada jembatan biola untuk menghasilkan nada yang lebih pelan.
Piranti ini dapat berupa jepitan seperti penjepit baju dari plastik maupun
sebuah pengganjal dari karet atau besi.
Selain untuk
latihan di tempat yang tidak memungkinkan untuk bersuara keras, beberapa musik
juga secara khusus dituliskan con sordino (sering disingkat con sord, sord,
sordino) yang berarti "diam" dalam bahasa Italia. Pemain lalu
memasangkan peredam suara tersebut. Jika pada musik tertulis senza sordino
(atau senza sord) maka alat tersebut dilepas.
Dalam musik
bahasa Inggris, istilah yang digunakan adalah mute dan unmute. Ekuivalensinya
dalam bahasa Jerman dan Perancis adalah mit Dämpfer (Dämpfer auf)—ohne Dämpfer
(Dämpfer ab/weg) dan sourdine
Jika bahasa
menjadi kendala, maka seorang pemain biola dapat membubuhkan tanda yang berarti "diam" dan peredam
suara dipasang dan yang berarti peredam
suara dilepas pada kertas musik mereka. Contohnya adalah pada karya seperti
Simfoni No.4 (Mahler) dalam bahasa Jerman yang berulang-ulang terdapat petunjuk
untuk memasang dan melepas peredam suara.
Aliran
musik biola
v Klasik
Sejak zaman
Barok dan Rococo biola telah menjadi alat musik yang vital dalam seni musik
Barat karena beberapa sebab. Nada yang dihasilkan biola terdengar dengan lebih
jelas dari alat musik klasik yang lain, menjadikannya cocok untuk memainkan
bagian melodi musik. Jika dimainkan oleh orang yang ahli, maka biola merupakan
alat musik yang sangat cepat dan dapat memainkan rentetan nada yang cepat dan
sukar.
Dalam
orkestra, biola merupakan sebagian besar dari musik yang dimainkan. Pemain
biola dibagi menjadi dua bagian, biasa disebut dengan pemain biola pertama dan
kedua. Komposer biasanya memberikan bagian nada melodi kepada pemain pertama,
sedangkan pemain kedua memainkan nada harmoni atau nada melodi satu oktaf di
bawah pemain pertama. Pemain kedua juga biasanya duduk di bagian dalam dan
bertugas untuk membalik kertas not ketika duduk berdampingan di samping pemain
pertama yang duduk di bagian luar lebih dekat ke para pirsawan.
Kuartet gesek biasanya
terdiri dari dua pemain biola (satu pemain pertama dan satu pemain kedua) seorang pemain viola, dan seorang pemain
cello. Karena potensi biola jika dimainkan oleh maestro biola dapat
menghasilkan lagu yang sangat indah, maka biola yang berkualitas tinggi dapat
mencapai harga yang sangat mahal.
v Jazz
Penggunaan biola dalam musik jazz
sudah tercatat sejak awal abad ke-20. Salah satu pionirnya yang terkenal adalah
Joe Venuti. Pemain biola jazz ternama Indonesia antara lain Luluk Purwanto.
Untuk daftar pemain biola jazz, lihat pula daftar pemain biola jazz.
v Pop
Beberapa
contoh musik pop yang memadukan unsur biola ke dalam musik mereka antara lain:
The Corrs, yang memadukan musik rakyat Irlandia yang sering menggunakan biola,
Dixie Chicks yang bergenre country, dan Electric Light Orchestra yang beraliran
cadas, Vanessa Mae, Bond, Nigel Kennedy, Yellowcard, Dave Matthews Band, dan
lain-lain.
v Rakyat
Beberapa contoh musik rakyat
(folk) yang banyak memakai biola: musik rakyat Irlandia, bluegrass (Amerika
Serikat), keroncong (Portugal dan Indonesia), dan musik Melayu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar